Peningkatan Kinerja Dosen FAI

Hari Sabtu 25 November 2017 menjadi hari yang berbeda dengan lainnya bagi Fakultas Agama Islam. Rektor Unisma Prof. Dr. H. Masykuri, M.si memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh dosen Fakultas Agama Islam (FAI) yang bertujuan untuk mengembangkan Fakultas Agama Islam ke depan. Acara ini dihadiri 40 dosen Fakultas Agama Islam.
Sebelum acara berlangsung Drs. H. Anwar Sadullah, M.Pd.I (Dekan FAI) sekaligus moderator menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan ini bisa mengembangkan FAI ke depan. Selain itu beliau mengatakan bahwa tugas dosen selain pengajaran, penelitian dan pengabdian, harus disertai  dengan ide kreatif dan inovatif untuk pengembangan Fakultas.
Lebih lanjut Rektor memberikan arahan bahwa untuk mengembangkan Fakultas Agama Islam  perlu meningkatkan capacity building dan terobosan-terobosan baru di era global. FAI adalah embrio Unisma -dulu bernama Sekolah Tarbiyatul wa Ta`lim– dan sekarang Unisma diperhitungkan di level Nasional. FAI harus mengambil peran di era global ini. FAI butuh pengembangan capacity buildingnya dengan ide-ide kreatif dan inovatif.
Rektor mengajak seluruh dosen untuk bersaing dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Terbukti Unisma berhasil mendapatkan penghargaan Manajemen Inovatif Pendidikan Tinggi Agama Islam Berbasis Pesantren Tingkat Nasional setara dengan UIN Yogyakarta dan UIN Malang dalam acara Apresiasi Pendidikan Islam 2017 yang diselenggarakan Kementerian Agama beberapa waktu lalu.
Rektor  menambahkan, dalam mengembangkan FAI butuh lima hal. Pertama, Meningkatkan Kinerja. “keikhlasan adalah kunci utama dalam bekerja, FAI memiliki jumlah dosen terbanyak dari fakultas lainnya. Lalu, apa sumbangsih bapak ibu terhadap Unisma dalam perspektif Islam?” imbuhnya. Kedua, Menjadi dosen harus memiliki visi yang jelas. “Menjadi dosen saja kurang produktif, harus memiliki visi kedepan dalam pengembangan diri dan pengembangan Unisma” kata rektor yang pernah menjabat Ketua Laboratorium Micro Teaching di FAI. Ketiga, Kepeloporan. Rektor  mengajak para dosen untuk menjadi pelopor dalam hal research, inovasi kelembagaan, dan memiliki inisiasi baru, terang rektor yang juga alumni FAI. Keempat, dosen FAI harus memiliki sikap kebersamaan. Rektor asal Tuban ini juga menambahkan bahwa menjadi dosen harus peka terhadap lingkungan. Untuk menjadi dosen yang berkarakter dan bermutu harus peduli terhadap sekitar. Kelima, Kepemimpinan yang kuat.

Ada 4 hal untuk menjadikan kepemipinan para dosen kuat, “mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, menggerakkan dan mengharmonisasikan”, kata Rektor yang juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Penelitian.

Di akhir acara Rektor menantang seluruh dosen FAI untuk membuat 4 buku dalam waktu dua bulan ini “Siapa saja dosen FAI yang menulis buku dan ingin dicetak, biaya saya tanggung penuh”, Ucap Rektor. (Red. Yoyok)