Dies FAI-57, Talkshow bersama Alumni

11/1/2020. Fakultas Agama Islam Unisma menyelenggarakan Talk show dengan tema Pengembangan Kompetensi Mahasiswa diera 4.0. Kegiatan Talkshow ini mengundang narasumber yang sekaligus Alumni FAI Unisma yaitu Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si dan Prof. Dr. Hj. Zumrotul Mukaffa, M.Ag (Alumni FAI Unisma).

Acara Talk Show yang digelar di ruang KH Hasyim Asy`ary gedung B Lt. 7 tersebut juga dihadiri oleh segenap Dosen dan mahasiswa PAI Semester 7. Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan ilmiah dalam rangka dies Natalis.

Dekan FAI, Drs. H. Anwar Sa`dullah, M.PdI yang mengawali kegiatan kali ini, mengatakan bahwa sinergi dengan alumni sangat perlu dilakukan, bukan hanya sebagai ajang silaturahmi saja tapi juga untuk sharing ilmu atau talkshow semacam ini.

Lebih lanjut beliau menjelaskan FAI unisma telah banyak melahirkan lulusan yang luar biasa. Komitmen FAI untuk mencetak generasi Islam yang berprestasi berdasarkan Ahlusunnah waljamaah Annahdliyyah dalam berdakwah. Dengan mengedepankan Tawasut Tawazun Tasammuhlulusan FAI diharapkan mampu menjadi manusia unggul dalam membentuk peradaban dunia. Sebagai contoh lulusan FAI yang berkomitmen untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia yaitu sebagaimana narasumber yang hadir sekarang.

Prof Dr H Masykuri Msi membuka acara dengan menyampaikan materi bagaimana kiat kiat menjadi mahasiswa yang sukses. Terutama di era 4.0 dimana digitalisasi semua sektor harus mampu diantisipasi mahasiswa kedepan. Kreatifitas, Inovasi dan kolaborasi harus menjadi skill yang mantap pada mahasiswa milineal. Mahasiswa harus terus berupaya mengasah critical tingking disertai dengan kreatifitas solusi yang dimunculkan. Untuk menjadi mahasiswa yang mempunyai spesifikasi khusus tersebut maka mahasiswa harus banyak mengikuti kegiatan kegiatan pengembangan diri yang membutuhkan manajemen waktu yang memadai. Sebagaimana Prof Maskuri M.SI mencontohkan beberapa prinsip yang harus dipegang dalam diri yang profesional. Berfikirlah ketika orang lain melamun, bertindaklah ketika orang lain berfikir, bekerjalah ketika orang lain istirahat.

“Pendidikan saat ini bukan hanya melulu berada pada sistem ceramah, saat anda sekarang lahir diera inovasi, tapi kalau kita tidak bisa berkembang dan tidak bisa mengikuti era informasi sekarang ini, apa yang akan di lakukan untuk menjawab tantangan jaman ini,” ujar Rektor Unisma.

Untuk inovasi Rektor Unisma menjelaskan bahwa ini adalah outcome dari sebuah pendidikan baik riset maupun kolaborasi. Sudah seharusnya metode pembelajaran yang inovatif diberikan ruang untuk menuangkan kreatifitas untuk berekspresi.

“Di Unisma sekarang sudah ada Rumah Kreatif, untuk menuangkan gagasan atau ide mahasiswa yang out of the box. Bukan hanya menjadi wadah, tapi tersedia dana juga untuk pengembangan ide dan gagasan mahasiswa,” terangnya.

Prof. Dr. Hj. Zumrotul Mukaffa, M.Ag menyampaikan dalam menghadapi era 4.0 pengembangan potensi mahasiswa diera 4.0 harus segera dilakukan oleh mahasiswa. Hal menjadi penting untuk diperhatikan yaitu teknologi otomatis yang dikombinasikan dengan teknologi cyber di era 4.0 harus direspon cepat dan tepat oleh generasi muda. Hal ini mengingat persaingan akan lebih ketat dengan adanya SDM dari luar negeri. Tiga kunci mahasiswa dalam mengembangkan potensinya yaitu, pertama mahasiswa harus berpekerti adi luhung dengan banyak mendengar nasihat dan mencontoh tokoh dan membangun identitas muslim Indonesia yang ramah. Kedua profesional dan menguasai betul hard skill maupun soft skill sesuai jurusan masing-masing dengan berbasis IT (digital dan cyber ). Ketiga berjejaring dengan mahasiswa nasional maupun internasional dalam mengembangkan ilmu.