Dialog Kebangsaan; Golden Generation

13/2/2019.  Masih dalam rangkaian Wisata Publikasi 2019 Fakultas Agama Islam Unisma menyelenggarakan kegiatan bertajuk Dialog Kebangsaan dengan tema Golden Generation Pemuda Santri Harapan Negeri yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Roudlotussalam Desa Gunungsari Kec. Glenmore Kab. Banyuwangi.

Kiai Abdul Halim Ketua Pondok Pesantren Roudlotussalam menyampaikan terimakasih atas kedatangan rombongan dari FAI UNISMA. Kita sangat bangga dengan kedatangan tamu rombongan dari FAI UNISMA. Semoga dengan kedatangan tamu dari FAI UNISMA dapat menambah manfaat untuk kedua lembaga.

Dialog kebangsaan ini diawali dengan sambutan oleh Ustadz Abdul Halim selaku Ketua Pondok Pesantren Roudlotussalam menyampaikan terimakasih atas kedatangan rombongan dari FAI UNISMA. Kita sangat bangga dengan kedatangan tamu rombongan dari FAI UNISMA. Semoga dengan kedatangan tamu dari FAI UNISMA dapat menambah manfaat untuk kedua lembaga.

Sambutan selanjutnya oleh Dekan FAI UNISMA, Drs. H. Anwar Sa`dullah, M.PdI. Beliau menjelaskan tujuan datang ke pondok pesantren dan SMA untuk mendukung dan mengembangkan pendidikan Islam di SMA.  Beliau melanjutkan bahwa beberapa fenomena yang saat ini menjadi sorotan yaitu prilaku kurang terpuji siswa, seperti siswa merokok, membully gurunya, menghajar gurunya dan lain-lain. Ini perlu dievaluasi apakah ada bagian pendidikan yang salah.  Apakah gurunya atau siswanya atau justru proses pendidikannya. Kalau di pondok pesantren mungkin masalah-masalah seperti ini dapat diminimalisir bahkan dapat dihindari, tapi tidak demikian dengan sekolah yang berada di luar pondok pesantren. Generasi masa SMA ini adalah era emas untuk masa mendatang. Sehingga pengembangan dan proses pendidikan harus diberikan yang benar-benar tepat sasaran baik tema maupun caranya.

Acara selanjutnya masuk acara inti yaitu pemaparan materi dan dialog yang disampaikan oleh 2 narasumber yaitu Bapak Muhammad Sulistiono, M.Pd dan Dr. Muhammad Afifulloh, M.PdI. Bapak Dr. Muhammad Afifulloh, M.Pd salah satu Narasumber menjelaskan sebagai pemuda SMA, siswa harus menyadari bahwa keharusan belajar harus dilakukan sampai akhir hayat. Belajar tidak harus di sekolah formal tetapi juga di masyarakat dan di lingkungan. Generasi SMA seperti murid ada yang mempunyai titah seorang presiden, sebagai seorang bupati, camat. Pengusaha besar, dan kepala. Itu menjadi cita-cita besar bagi murid-murid SMA. Untuk menjadikan cita-cita itu terwujud nyata tidak bisa dilakukan dengan sikap bermalas-malasan atau melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat. Permasalahan lainnya muncul di era milineal yang tidak memperhatikan nilai dan moral yang sudah ada di masyarakat dan agama. Sebagai generasi emas kalau kegiatan yang dilakukan tidak bermanfaat yang merusak dan merugikan generasi masa depan bangsa, maka kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan harus yang menjadi kebutuhan pokok baik hidup dunia dan akhirat.

Acara selanjutnya dipandu oleh narasumber berikutnya Bapak Muhammad Sulistiono, M.Pd. dengan melakukan dialog-dialog kepada siswa-siswa, dan juga memberikan game-game yang aktraktif dengan memberikan doorprize sebagai penyemangatnya.

Dokumentasi kegiatan ini dapat dilihat di galery website.