Pesona 1000 Origami-Pameran Seni Rupa PGMI

 

Malang, (24/07/19). Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercaya bermula sejak kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok Kuno pada tahun 105 M oleh Ts`ai Lun.

Pameran 1000 origami yang dilaksanakan oleh mahasiswa PGMI-A Universitas Islam Malang, di dampingi oleh Bapak Zuhkhriyan Zakaria selaku Dosen pengampu matakuliah seni rupa. Bertempat di RA Sirul Khuluq Dusun Sumbul RT 05 / RW 08 Desa Kelampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Dalam pameran tersebut di sajikan reflika binatang terbang seperti kupu-kupu dan burung, bukan hanya reflika binatang, pameran tersebut juga memamerkan reflika berupa tumbuhan sebagai pelengkap yang di tempel di dinding-dinding sekolah. Di sana disajikan pula karya peserta didik, yakni gambar yang di warna dengan teknik kolase sehingga bernuansa colour fun, di gantung dari pintu masuk sampai ke dalam ruang pameran menjadikan suasana penuh warna.

Dalam sambutannya, Pak Zuh (sapaan akrab mahasiswa) mengatakan bahwa, pameran ini cocok jika di selenggarakan di RA, karena daya keingintahuan mereka tinggi sambal bermain, sehingga dapat lebih antusias ketika belajar dengan banyak warna. Proyek pameran ini memang wajib bagi mahasiswa semester 4 setelah mengikuti matakuliah seni rupa. Sebelum pameran ini diselenggarakan mahasiswa diajak untuk melihat dua pameran seni rupa yang diselenggarakan didua tempat oleh perupa Abqoriyin Hizan a.k.a Ari Art dan Yawara Oky Rahmawati.

Sementara itu, menurut Ibu Juwanis Fatul Rizana selaku Kepala Sekolah RA Sirul Khuluq, adanya pameran 1000 origami di RA ini akan membantu menambah pengetahuan siswa mengenal berbagai macam warna dan bentuk dari reflika-reflika origami. Salahsatu dari mahasiswa Pak Zukhriyan tersebut juga memamparkan bahwa dirinya dulu melakukan hal yang sama yakni membuat tugas pameran sebagai tugas akhir semester 4.

“Saya mahasiswa UNISMA, yang juga merupakan mahasiswa Pak Zukhriyan jurusan PGRA, dulu saya melakukan pameran serupa, dengan tema Colour Fun di semester 4. Karena memang pada umumnya anak-anak tertarik melakukan sesuatu jika berkaitan dengan warna-warna”. Ungkap Ibu Juwanis dalam sambutannya.

Selain diadakan pameran,  juga diadakan pelatihan. Peserta didik dari RA Sirul Khuluq diajarkan membuat reflika kupu-kupu. Mereka terlihat begitu antusisas ketika mahasiswa PGMI mengajarkan bagaimana cara membuatnya.

Pelatihan tidak hanya diberikan kepada peserta didik. Namun juga diberikan kepada wali murid, sehubungan dengan akan diadakannya lomba menghias kelas oleh wali murid pada bulan Agustus mendatang, maka mahasiswa PGMI memberikan pelatihan membuat kertas lipat menjadi berbagai bentuk origami. Tidak kalah dengan anak-anaknya, wali murid yang seluruhnya adalah ibu-ibu, juga sangat antusias ketika mahasiswa PGMI mengajarkan bagaimana cara membuat reflika binatang dari kertas lipat.

“Kok sulit sekali ya mbak, saya biasanya melipat daun pisang jadi lontong itu lebih mudah. Ini sudah saya lipat-lipat tapi ndak jadi-jadi, malah kertas lipatnya yang rusak”. Ungkap salahsatu wali murid pada saat mengikuti pelatihan pembuatan reflika hewan dan tumbuhan. Namun mereka masih tetap berusaha membuat origami dengan semangat.

Yang menarik dari sekolah ini adalah, meski terletak cukup jauh dari pusat kota, dan bisa di katakan sekolah baru. Sebelumnya meminjam rumah wargan dan baru menempati bangunan baru milik RA selama 2 minggu ini. Sehingga pintu, jendela pun belum terpasang. Namun semangat anak-anak dan para wali murid untuk mendapatkan pembelajaran origami sangat luar biasa. Para wali murid juga akrab memperhatikan ketika mahasiswa memberikan arahan melipat kertas dan sesekali bertanya jika pola lipatan kertas mereka tidak sesuai dengan yang di harapkan.

“Saya sangat senang ketika melihat acara ini berhasil. Dikatakan berhasil karena pameran ini dapat menarik minat orang yang melihat, terutama ibu-ibu juga ingin ikut membuat origami. Partisipasi peserta didik di sini juga patut diapresiasi. Kerja keras teman-teman PGMI yang menyiapkan acara pameran ini sudah membuahkan hasil. Saya harap setelah acara pameran ini, teman-teman PGMI menjadi semakin kompak untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan berikutnya”. Ujar Anis Khoirotun Ni`mah selaku ketua pelaksana pameran tersebut sekaligus salah satu guru dari RA Sirul Khuluq.

Semoga proses berkarya seni rupa hingga dipresentasikan kepada masyarakat dalam bentuk pameran dan workshop ini, dapat menambah pengalaman. Pengalaman artistik, mengolah ide, memanajemeni pameran, mengajarkan sebuah teknik seni rupa, berkolaborasi, hingga menganalisa karya seni rupa utamanya sebagai bahan pembelajaran. Belajar dari sesuatu yang menyenangkan dan penuh imajinasi adalah suatu kebahagiaan yang tiada tara, nikamat Allah SWT kepada manusia. (Red/Laili Khalimatus)

Dokumentasi kegiatan dapat dilihat di galery foto